Saturday, November 18, 2017

Puncak Telkom Kolaka

Jauh didasar permukaan lautan. Pulau Padamarang terlihat cerah diatas ketinggian. Bersama jejeran pulau-pulau yang membentang disekitarnya. Pulau Lemo dan Kapal pengangkut tambang sedang berlayar menuju peraduannya. Mengambil tanah diatas permukaan. Pulau itu seolah-olah menjadi benteng yang akan menjadi penghadang para musuh.

Kota Kolaka yang dihimpit oleh pulau dan gunung. Menjadi lambang kemakmuran Kota Kolaka. Tanah yang subur menjadi ladang masyarakat Kolaka untuk bertanam. Dengan kakaonya. cengkehnya. Belum lagi tanah tambangnya yang melimpah. Tentu saja hal ini menarik pendatang untuk datang ke Kota kakao.

Puncak Telkom sedang asyik memandangi kota itu. Kota yang sedari dulu subur dan makmur. Masyarakatnya hidup sejahtera. Sawah-sawah ditanami padi dan panen yang melimpah. Empang yang setiap tahun menghasilkan ikan dan udang.

Di puncak itu, perkebunan cengkeh memenuhi disetiap selah tanah. Para petani sedang sibuk menggali, menanam dan merawatnya dengan kasih sayang. Hingga bertahun-tahun sampai berbuah. Hingga kita tak mampu menemukan tumbuhan lain selain kebun cengkeh.

Bunyi sensong sudah biasa terdengar dipuncak ini. Sebagai petanda bahwa adanya penebangan kayu di hutan. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat disini sebelum bercocok tanam, kayu yang menghalangi harus ditebang dan dibakar. Yang kemudian ditanami dengan cengkeh.

Dan penebangan itu dilakukan secara berskala dan bertahun-tahun hingga hutan itu menjadi lahan tandus yang siap ditanami. Jauh di atas, kurang lebih 7 km telah berubah menjadi lahan cengkeh.

Dari pejabat, petani, guru-guru, mahasiswa semuanya bertanam cengkeh. Cengkeh untuk menghidupi masa depan yang mungkin saja akan cerah dengan bertanam dengannya. Tak peduli seberapa luas hutan yang dihabiskan asalkan dapat bertanam cengkeh.

Sebagaimana air yang berasal dari hutan. Sebagaimana udara yang bersumber dari daun. Telah berubah menjadi kebun cengkeh. Sementara air dan udara adalah kehidupan. Dan kita tidak mungkin minum dari air yang tercemar dan udara yang kotor.

Kolaka kelak dan nasibnya yang diceritakan hari ini. Tentang sulitnya mencari air.Tentang sulitnya mencari sumber penghidupan. Sebab Sumber Daya Alam telah berubah menjadi sumber penghasilan.

No comments:

Featured Post

Jodoh dan Jomblo

Menjadi jomblo terkadang membingungkan. Bahkan terkadang menjadi bahan ledekan dalam masyarakat, teman-teman bahkan Iklan.   Sebuah iklan ...